Langit tak secerah hari kemarin.
Tampak jelas kabut hitam sisa mendung tadi siang.
Dahan pohon yang belum kering, memperjelas bahwa hujan telah bermain disini.
Saat ku basuh muka menghilangkan kantuk, saat sirine berbunyi nyaring, sebuah pertanda apel sore mengumpulkan semuanya.
Ku ayun gontai kakiku.
Menyusuri selasar, koridor di lorong bangunan ini.
Barisan disiapkan, terdengar sayup suara salah seorang WBP yang di daulat menjadi pimpinan barisan sore itu.
Setelah selesai, ku langkahkan kaki ku menuju ke gazebo yang terletak tepat disebelah kanan Masjid.
Sungguh saat sederhana, atapnya dari daun rumbia,
tiang penyangganya dari pohon kelapa namun dapat memberikan kesejukan bagi yang berada dibawahnya.
Kesemua itu membuatnya anggun, dengan berdiri kokoh ditengah-tengah kompleks ini.
Kududuk seorang diri, mencoba mengingat kembali apa yang baru saja aku alami di dunia lain.
Disaat senyummu yang begitu indah merekah dengan kedua bibir mu yang berwarna merah delima,
menyambutku di depan pintu rumahmu
yang telah kau hiasi dengan keindahan bunga warna-warni yang menebarkan wangi yang semerbak.
Belum sempat aku belai tangan mu,
kebisingan di sekitarku menyadarkan ku.
Ku coba untuk mengulangi apa yang baru saja aku rasakan,
namun, hingga aku beranjak mimpi indah ku tak kunjung datang,
kini tinggallah sebagai kenanganan terindah di dunia lain.
Saturday 6 April 2019
Wednesday 1 November 2017
IZINKAN KAMI MENETESKAN AIR MATA
Belum juga bisa percaya
Dan rasanya kami tak bisa terima
Jika secepat ini kita harus berpisah
Izinkan kami menangisimu
Maaf saya harus memanggilmu dengan ayah
Engkau bagi saya dan juga bagi narapidana yang lain
adalah seorang ayah yang bijak, ramah, dan hangat
engkau bukan hanya sekadar Kepala Rutan
tapi engkau adalah pengayom dan pemberi contoh tauladan
engkau tak pernah menempatkan diri
sebagai seorang Karutan yang sok jaga wibawa dan gila hormat
bagi kami engkau adalah seorang pimpinan pondok pesantren
dan kami adalah para santri
program-progammu yang brilian membuat kami merasa betah di sini
di sini kami merasa sebagai manusia seutuhnya
dan tak merasa sebagai narapidana
yang hanya menjadi sampah bagi masyarakat
izinkan kami mengantarmu dengan kesedihan
kami bukannya menjadi lebay,
tetapi sangat wajar jika kami harus menangisi kepindahanmu
kami kehilangan sosokmu, kami kehilangan sorot mata teduhmu
yang selalu memandang kami dengan penuh rasa cinta
izinkan kami mengekspresikan kesedihan kami atas kepergianmu
mengarungi karier yang lebih menantang di kejauhan sana
ayo ayah, buat prestasi yang lebih gemilang lagi di sana
biar tangis sedih kami berubah menjadi tangis bangga
kabarkan pada setiap rutan yang engkau pimpin
bahwa narapidana juga manusia yang sangat layak dimanusiakan
kami para napi juga adalah anak-anak bangsa
yang punya kesempatan untuk berubah
selamat jalan ayah,
terima kasih atas segala persembahanmu selama di sini
izinkan kami meneteskan air mata perpisahan
karena hanya itu yang bisa kami persembahkan
sebagai bukti bahwa kami anak-anakmu begitu mengidolakan, mencintaimu
Monday 16 October 2017
Pustaka Jeruji
Najwa Shihab, Maros 16 Oktober 2017
Situasi serba terbatas memang menjengkelkan
Hidup terkungkung penuh dengan pembatasan
Sedikit-sedikit tembok menjulang
Sedikit-sedikit larangan menghadang
Tak ada gunanya meratap penuh penyesalan
Keadaan takakan berubah hanya karena tangisan
Jauh lebih baik berbuat yang terbaik
Dengan melakukan tindakan-tindakan bajik
Kebaikan bisa dilakukan di mana saja
Walau sedang terpuruk dalam penjara
Badan boleh saja sedang terkurung
Namun hati dan pikiran tak bisa dibendung
Belajar apa saja yang tersedia
Dengan semangat perubahan selagi bisa
Membaca buku untuk memperkaya pikiran
Agar kepala tak melulu diisi dendam penyesalan
Karena masa depan niscaya selalu terbuka
Bagi mereka yang tidak ingin hidupnya sia-sia
Mengisi waktu dengan hal berguna
Sambil menanti pembebasan yang niscaya pasti tiba
Situasi serba terbatas memang menjengkelkan
Hidup terkungkung penuh dengan pembatasan
Sedikit-sedikit tembok menjulang
Sedikit-sedikit larangan menghadang
Tak ada gunanya meratap penuh penyesalan
Keadaan takakan berubah hanya karena tangisan
Jauh lebih baik berbuat yang terbaik
Dengan melakukan tindakan-tindakan bajik
Kebaikan bisa dilakukan di mana saja
Walau sedang terpuruk dalam penjara
Badan boleh saja sedang terkurung
Namun hati dan pikiran tak bisa dibendung
Belajar apa saja yang tersedia
Dengan semangat perubahan selagi bisa
Membaca buku untuk memperkaya pikiran
Agar kepala tak melulu diisi dendam penyesalan
Karena masa depan niscaya selalu terbuka
Bagi mereka yang tidak ingin hidupnya sia-sia
Mengisi waktu dengan hal berguna
Sambil menanti pembebasan yang niscaya pasti tiba
Wednesday 14 June 2017
Surat Cinta untuk Istri
Bismillahirrohmaanirrohiim...
Alhamdulillah
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah atas segala nikmat yang terhitung banyaknya yang dikaruniakan kepada kita, Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia berjalan diatas ajarannya hingga yaumil akhir kelak...
Istriku...
Di hari yang indah dan bahagia ini, ijinkan diri ini tuk ungkapkan rasa dalam hati melalui untaian kata yang sederhana ini.
Sungguh hanya karena kehendak Allah, di hari itu kita disatukan dalam suatu ikatan suci, telah ku ikrarkan janji sakral nan agung ini, perjanjian yang tak hanya disaksikan oleh para manusia, namun juga oleh Ilahi Robbi. Oleh karenanya saya akan pertahankan janji ini seberapa pun besar badai ujian menghantam bahtera keluarga kita.
Semoga dengan ikatan suci ini Allah senantiasa melindungi kita dari segala macam fitnah hati dan duniawi.
Istriku...
Begitu bahagia diri ini saat dulu kau nyatakan kesediaan dan keikhlasanmu untuk menerima pinanganku, menerimaku sebagai suamimu, menerimaku dengan segala lebih dan kurangku.
Sungguh tak dapat saya pungkiri bahwa sepi yang selama ini menggelayut di langit hati hajatkan hadirmu disisiku, saya akui bahwa saya hanyalah seorang lelaki biasa, dengan cinta yang biasa, oleh karenanya saya butuh hadirmu untuk jadikan cinta ini cinta yang tak lagi biasa.
Saya sadari padamu melekat kekurangan, namun saya ingin kau tahu bahwa ketika rembulan tak Purnama, tetap malam terhiasi teduh cahayanya, begitu pun inginku padamu, walau tak sempurna, kasih tulusmu akan tetap jadi hiasan hidupku, dengan balutan keanggunan cinta dalam indahnya taman takwa, berjalan kita bersama.
Istriku...
Saya tak dapat berjanji akan berikan dunia padamu, karena dunia ini hanyalah sementara waktu...satu yang menjadi janjiku adalah saya ingin dapat menjadi suami yang dapat buat bidadari-bidadari cemburu padamu, dengan taat dan patuhmu pada syariat Tuhanmu dan sunnah Rasulmu, dengan taat dan patuhmu padaku sebagai suamimu, hingga hanya Barokah dan Ridha Allah-lah yang senantiasa menaungimu dan hanya surgalah yang menjadi tempat kembalimu.
Istriku...
Lama saya mencari dan menanti, hingga Allah takdirkan dirimu untuk menjadi belahan hati ini, Allah jadikanmu tulang rusukku yang selama ini kucari sebagai pelengkap diri ini meniti jalan menuju keridhaan Ilahi.
Istriku...
Tahukah engkau, dalam setiap untaian doaku
dalam waktu-waktu mustajabnya sebuah doa selalu kusebut namamu…
istri yang sholehah yang cantik hati dan parasnya
yang mencintai dan dicintai Allah Subhanahu wa ta’ala,
istri yang sholehah yang cantik hati dan parasnya
yang bisa menerima diriku apa adanya,
istri yang sholehah yang cantik hati dan parasnya
yang bersamaku membentuk rumah tangga
yang akan hadirkan barokah, ridho dan ampunan Allah Subhanahu wa ta’ala,
istri yang cantik hati dan parasnya
yang mengingatkanku ketika saya salah dan khilaf,
istri yang sholehah yang cantik hati dan parasnya
yang jika dipandang membuatku semakin sayang,
jika saya pergi/tidak ada membuatku merasa aman karena bisa menjaga kehormatannya sebagaimana disebutkan oleh Nabi yang mulia dalam sabdanya.
Itulah nama-namamu yang selalu kusebut dalam untaian doaku,
yang dengan sebutan-sebutan itu juga doaku untuk dirimu,
sehingga aku ridho padamu dan Allah pun ridho padamu,
sehingga kelak surga-lah yang kan jadi tempat kembalimu.
Istriku...
Engkau tidaklah sebaik ibunda khadijah
tidaklah setegar ibunda khansa
tidaklah secerdas ibunda aisyah
tidaklah secantik ibunda zainab binti jahsyi
tidaklah sebijak ummu sulaim
Engkau hanyalah seorang perempuan yang berusaha merajut cinta Allah
dengan segala keterbatasan
Ijinkan saya menggapai dan menuntunmu mengarungi hari-hari
dalam bahtera cinta menuju keridhoan Ilahi
Istriku...
Saya sadar, sungguh sangat sadar, saya hanyalah manusia biasa, lelaki biasa,
tak seperti Nabi Muhammad SAW yang mulia dan paling baik terhadap keluarganya, tak seperti para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan para ulama salafus sholeh
yang begitu baik ibadahnya, yang zuhud kehidupannya,
yang begitu besar kecintaan mereka pada Nabi dan Rabb mereka.
Aku hanyalah lelaki biasa, umat Nabi Muhammad SAW
yang tengah berusaha untuk mengikuti sunnah-sunnahnya,
yang sedang berusaha untuk mencontoh akhlaknya.
Aku hanyalah lelaki biasa yang rindu kau hadir disisiku.
Istriku...
Ijinkan saya untuk membimbing langkahmu menuju keridhoan tuhanmu
Ijinkan saya untuk mensyukuri hadirmu
disisi sebagai anugerah terindah dari Ilahi Robbi dalam kehidupanku
Ijinkan saya jadikan bahu ini untuk kau jadikan sandaran
ketika lelah dan letih menyambangimu
Ijinkan saya jadikan tangan ini untuk membelaimu dengan penuh kasih sayang
dan untuk usap air matamu ketika sedih menghampirimu
Ijinkan saya untuk juga dapat merasai sedih dan bahagiamu
Ijinkan saya untuk mencintaimu dengan sederhana
Istriku...
Saya sadar dan kau pun sadari
bahwa bahagia tiada selalu menyertai,
terkadang jalan terjal harus bersama kita daki,
aral lintang harus kita lewati,
tak jarang kita harus mengusap air mata yang menetes di pipi,
namun itu tiada menyurutkan kita untuk langkahkan kaki,
dengan ilmu, kesabaran dan kemantapan hati, serta petunjuk Ilahi,
bersama kita melayar bahtera ini.
Istriku...
Jika cinta dapat lenyap karena hilangnya sebab
maka ijinkan saya untuk mencintaimu karena Allah
karena hanya Dia-lah Dzat yang Maha Hidup
Dan diakhir surat sederhana ini, di saat kau telah halal bagiku,
ijinkan saya untuk berucap kata yang selama ini ku pendam dalam hati bahwa “IJINKAN SAYA MENCINTAIMU KARENA ALLAH DUHAI ISTRIKU TERKASIH...”
Semoga Allah senantiasa membimbing langkah kita
mengarungi samudera kehidupan untuk meniti jalan Surga-Nya
Semoga Allah jadikan rumah tangga yang kita bina menjadi rumah tangga
yang sakinnah mawaddah wa rohmah, rumah tangga yang senantiasa terlimpahi barokah, rahmat, cinta, ampunan dan ridho Allah Subhanahu wa ta’ala
Semoga Allah karuniakan kepada kita anak keturunan yang shaleh dan shalehah...Aamiin...
dan semoga Allah mengabulkan Do'a kita
Dari suami yang mencintaimu
…I love you…
Wednesday 9 March 2016
Soal TIK Tingkat SMA Kelas XII
Silahkan Di Sedot
TIK Kelas XII
Spesial Buat kalian Semua
" Satu Salah Hasilnya Eror"
||
||
||
||
||
\/
DOWNLOAD
Labels:
Kumpulan Soal
Tuesday 20 October 2015
CEWEK SULIT DI MENGERTI
Menurut sebagin besar pria, wanita adalah makhluk yang paling sulit dimengerti. BAnyak yang frustasi karena susah membuat wanita bahagia.
Jika dikatain cantik, dikira menggoda
Dibilang jelek, dikira menghina
Dikatain lemah, dia protes
BEgitu dibilang perkasa, malah nangis
Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng ga mau
Maunya emansipasi, tapi di bis disuruh berdiri ngomel2
Jika ditanya siapa yang paling dibanggakan, kebanyakan bilang ibunya
tapi anehnya wanita lebih bangga jadi wanita karir daripada jadi ibu rumah tangga seperti ibunya..
Kalo diingatin, mukanya merah
Kalo dikasi tahu, mukanya merah
KAlo dipuji,mukanya merah
Kalo marah, mukanya merah
Kok sama semua..?? Bingung kan??
Ditanya ya atau tidak, jawabnya diam
Ditanya tidak atau ya, jawabnya diam
Ditanya ya atau ya, jawabnya diam
Ditanya tidak atau tidak, jawabnya diam
Ya udah kita juga diam, eh malah dianya yg marah
Disangkanya kita dukun apa, bisa nebak hati orang..????
Dibilang ceriwis, marah
Dibilang berisik, ngambek
Dibilang banyak mulut, tersinggung
Tapi kalo dibilang SUPEL, wow.. seneng banget...
Padahal maksudnya sama aja kan..???
Enggak senang kalo dibilang gemuk
Padahal maksud kita sehat gitu lho...
Dibilang kurus malah senang..
Padahal dalam hati "kenapa lo jadi begini?!!"
itulah WANITA, makin bingung kita, makin senanglah dia ...
betul?
Jika dikatain cantik, dikira menggoda
Dibilang jelek, dikira menghina
Dikatain lemah, dia protes
BEgitu dibilang perkasa, malah nangis
Maunya emansipasi, tapi disuruh benerin genteng ga mau
Maunya emansipasi, tapi di bis disuruh berdiri ngomel2
Jika ditanya siapa yang paling dibanggakan, kebanyakan bilang ibunya
tapi anehnya wanita lebih bangga jadi wanita karir daripada jadi ibu rumah tangga seperti ibunya..
Kalo diingatin, mukanya merah
Kalo dikasi tahu, mukanya merah
KAlo dipuji,mukanya merah
Kalo marah, mukanya merah
Kok sama semua..?? Bingung kan??
Ditanya ya atau tidak, jawabnya diam
Ditanya tidak atau ya, jawabnya diam
Ditanya ya atau ya, jawabnya diam
Ditanya tidak atau tidak, jawabnya diam
Ya udah kita juga diam, eh malah dianya yg marah
Disangkanya kita dukun apa, bisa nebak hati orang..????
Dibilang ceriwis, marah
Dibilang berisik, ngambek
Dibilang banyak mulut, tersinggung
Tapi kalo dibilang SUPEL, wow.. seneng banget...
Padahal maksudnya sama aja kan..???
Enggak senang kalo dibilang gemuk
Padahal maksud kita sehat gitu lho...
Dibilang kurus malah senang..
Padahal dalam hati "kenapa lo jadi begini?!!"
itulah WANITA, makin bingung kita, makin senanglah dia ...
betul?
Saturday 13 December 2014
Subscribe to:
Posts (Atom)