Monday 18 July 2011
Bacalah... Dengan mengingat Dia yang Maha Mencipta
Aku melihat awan berarak tipis menutupinya
Aku berbaring di bawah kolong langit
Aku merasa sangat kaya
Semesta malam menjadi milikku
Aku menghitung bintang
Mencari yang paling terang
Tak ada batas teriotori di langit
Ia luas dan begitu bebas
Aku ingin mengajakmu kelak melihat bulan
Seperti peribiru dan kesatria putih yang menyenangi bulan
Aku tak ingin memilikinya langit berselimut bintang itu sendiri
Aku ingin membaginya bersamamu
Dan kita akan sangat kaya karena memiliki langit malam
Sunday 17 July 2011
RINDU TERLARANG
Di jendela, aku masih setia menanti.
Menanti sosokmu melintasi alam pikiranku,
Sambil berlenggok penuh malu,
Dengan lirikan yang hamper tidak kesampaian.
Meskipun bagi orang lain itu keangkuhanmu,
Tapi bagiku, itulah cintamu.
Cinta yang terpelihara dibalik jiwa lembutmu,
Yang dihiasi dengan jilbab anggunmu itu.
Mawar. . .
Betapa aku begitu perasa padamu.
Setiap kali aku menatap bola matammu,
Seperti ada kasih yang terlindungi disana.
Kasih yang selalu engkau pelihara dalam hati dan imajimu.
Tapi sepertinya engkau tak mampu mengungkap itu.
Meskipun nuranimu setiap saat meronta untuk dimanja lagu kasmaran.
Karena ku tahu nalurimu adalah tindakan mu.
Mawar. . .
Sesungguhnya aku selalu ingin bercengkrama dengan mu
Bercerita tentang indahnya arti sebuah realita,
Kebersamaan, asmara dan kasih sayang.
Bukan hanya sekedar bermain khayal, tertidur dalam pelukan angan-angan,
Dan pada akhirnya berkeluh kesah.
Mawar. . .
Bukankah dunia nyata lebih menggairahkan ketimbang dunia maya ?
Di sana tiada kepura-puraan dan kebohongan.
Tapi yang ada adalah kejujuran dan kebahagiaan.
Mawar . . .
Aku selalu ingin mengajakmu menikmati kebahagiaan itu,
Kebahagiaan yang lahir dari canda tawa, senyuman manja, dan curahan kasih.
Yang keluar dari kejujuran hati.
Mawar. . .
Aku tahu engkau hanya gagal mendefinisikan perbedaan makna,
Antara ketulusan dengan kepura-puraan.
Hingga engkau seperti canggung dalam bersikap dan bertutur sapa.
Namun, nuranimu berkata, “Aku Rindu Di Sini . . .”
Mawar. . .
Sepertinya, aku akan selalu setia menanti,
Menantimu di balik jendela ini.
Meskipun aku tahu diantara kita ada kerinduan,
Kerinduaan yang terlarang !!!
Tapi, itulah seatu kenyataan.