Social Icons

.

Sunday 23 September 2012

ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH

Sekolah itu mahal. Maksudnya agar bisa mengenyam pendidikan di sekolah kita mesti membayar mahal. Mulai dari hal fisik saja. Harga baju seragam sekolah yang mencapai ratusan ribu rupiah. Harga ini boleh jadi tidak ada artinya. Tetapi menjadi berarti ketika orang tua mencarinya dengan meminjam sana-sini. Banyak orang mencibir mutu pendidikan di negeri ini. Tetapi tidak banyak yang tahu bahwa pendidikan di negeri ini amat mahal. Hari ini tahun ajaran baru dimulai. Beruntunglah mereka yang mulai sekolah. Masih ada teman-teman mereka yang terpaksa tinggal di rumah dan membantu orang tua. Mereka tidak bisa sekolah. Ada juga yang sedang mencari kerja dengan modal ijazah seadanya. Jika pendidikan mahal itu artinya sekolah di negeri ini hanya untuk orang kaya. Orang yang berduit. Orang miskin dilarang sekolah. Sekolah tidak beda dengan mal-mal di kota besar yang menjual barang dengan harga tinggi. Di situ orang miskin dilarang masuk. Bahkan pengemis pun dilarang masuk. Di sisi lain banyak orang mendukung pemerintah menyukseskan wajib belajar 9 tahun bahkan ada yang merencanakan 12 tahun. Ada juga yang berhasil menggratiskan biaya pendidikan dasar dan menengah. Tuntutan wajib belajar 9 tahun terbentur dengan keadaan ekonomi masyarakat. Gratisan sekolah tidak merata di negeri ini. Ada daerah yang sukses menggratiskannya ada juga yang tidak. Ya…lagi-lagi masyarakat dikotak-kotakkan. Satu yang tetap yakni orang miskin dilarang sekolah. Kita berharap pada pemerintah untuk memperbaiki situasi ini. Namun jalan ke sana masih panjang. Masih banyak perbaikan sana-sini. Gedung sekolah sebagai sarana penunjang saja belum maksimal. Di jakarta diberitakan masih ada gedung SD yang ambruk. Di pelosok tanah air anak-anak SD belum bisa bermain internet. Beda dengan anak-anak di Jakarta yang sejak kecil sudah diperkenalkan dengan internet. Lagi-lagi anak-anak di pelosok sulit mengaskses informasi dari dunia maya. Pemerintah meratakan semua penilaian dengan ujian nasional. Ya…mereka yang masuk kelas hari ini akan melewati pemerataan ini jika kebijakan pemerintah belum berubah. Tak kenal situasi sudah bisa berinternet atau belum, punya akses informasi atau tidak, membayar mahal atau tidak, berkorban demi sekolah atau tidak. Tidak peduli. Semua siswa seluruh tanah air akan melewati ujian nasional. Semoga semua rakyat bisa menikmati pendidikan di negeri ini. Jika ada yang berbaik hati dan mau membantu, tolonglah masyarakat yang masih sulit menyekolahkan anaknya. Kasihan kalau anak orang miskin dilarang sekolah. Sudah miskin harta, miskin ilmu lagi….