Social Icons

.

Wednesday 1 November 2017

IZINKAN KAMI MENETESKAN AIR MATA


Belum juga bisa percaya
Dan rasanya kami tak bisa terima
Jika secepat ini kita harus berpisah

Izinkan kami menangisimu

Maaf saya harus memanggilmu dengan ayah
Engkau bagi saya dan juga bagi narapidana yang lain
adalah seorang ayah yang bijak, ramah, dan hangat
engkau bukan hanya sekadar Kepala Rutan
tapi engkau adalah pengayom dan pemberi contoh tauladan
engkau tak pernah menempatkan diri
sebagai seorang Karutan yang sok jaga wibawa dan gila hormat
bagi kami engkau adalah seorang pimpinan pondok pesantren
dan kami adalah para santri
program-progammu yang brilian membuat kami merasa betah di sini
di sini kami merasa sebagai manusia seutuhnya
dan tak merasa sebagai narapidana
yang hanya menjadi sampah bagi masyarakat

izinkan kami mengantarmu dengan kesedihan

kami bukannya menjadi lebay,
tetapi sangat wajar jika kami harus menangisi kepindahanmu
kami kehilangan sosokmu, kami kehilangan sorot mata teduhmu
yang selalu memandang kami dengan penuh rasa cinta
izinkan kami mengekspresikan kesedihan kami atas kepergianmu
mengarungi karier yang lebih menantang di kejauhan sana
ayo ayah, buat prestasi yang lebih gemilang lagi di sana
biar tangis sedih kami berubah menjadi tangis bangga
kabarkan pada setiap rutan yang engkau pimpin
bahwa narapidana juga manusia yang sangat layak dimanusiakan
kami para napi juga adalah anak-anak bangsa
yang punya kesempatan untuk berubah
selamat jalan ayah,
terima kasih atas segala persembahanmu selama di sini

izinkan kami meneteskan air mata perpisahan

karena hanya itu yang bisa kami persembahkan
sebagai bukti bahwa kami anak-anakmu begitu mengidolakan, mencintaimu

Monday 16 October 2017

Pustaka Jeruji

Najwa Shihab, Maros 16 Oktober 2017

Situasi serba terbatas memang menjengkelkan
Hidup terkungkung penuh dengan pembatasan
Sedikit-sedikit tembok menjulang
Sedikit-sedikit larangan menghadang

Tak ada gunanya meratap penuh penyesalan
Keadaan takakan berubah hanya karena tangisan
Jauh lebih baik berbuat yang terbaik
Dengan melakukan tindakan-tindakan bajik

Kebaikan bisa dilakukan di mana saja
Walau sedang terpuruk dalam penjara
Badan boleh saja sedang terkurung
Namun hati dan pikiran tak bisa dibendung

Belajar apa saja yang tersedia
Dengan semangat perubahan selagi bisa
Membaca buku untuk memperkaya pikiran
Agar kepala tak melulu diisi dendam penyesalan

Karena masa depan niscaya selalu terbuka
Bagi mereka yang tidak ingin hidupnya sia-sia
Mengisi waktu dengan hal berguna
Sambil menanti pembebasan yang niscaya pasti tiba

Wednesday 14 June 2017

Surat Cinta untuk Istri


Bismillahirrohmaanirrohiim...

Alhamdulillah
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah atas segala nikmat yang terhitung banyaknya yang dikaruniakan kepada kita, Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia berjalan diatas ajarannya hingga yaumil akhir kelak...

Istriku...
Di hari yang indah dan bahagia ini, ijinkan diri ini tuk ungkapkan rasa dalam hati melalui untaian kata yang sederhana ini.
Sungguh hanya karena kehendak Allah, di hari itu kita disatukan dalam suatu ikatan suci, telah ku ikrarkan janji sakral nan agung ini, perjanjian yang tak hanya disaksikan oleh para manusia, namun juga oleh Ilahi Robbi. Oleh karenanya saya akan pertahankan janji ini seberapa pun besar badai ujian menghantam bahtera keluarga kita.
Semoga dengan ikatan suci ini Allah senantiasa melindungi kita dari segala macam fitnah hati dan duniawi.

Istriku...
Begitu bahagia diri ini saat dulu kau nyatakan kesediaan dan keikhlasanmu untuk menerima pinanganku, menerimaku sebagai suamimu, menerimaku dengan segala lebih dan kurangku.

Sungguh tak dapat saya pungkiri bahwa sepi yang selama ini menggelayut di langit hati hajatkan hadirmu disisiku, saya akui bahwa saya hanyalah seorang lelaki biasa, dengan cinta yang biasa, oleh karenanya saya butuh hadirmu untuk jadikan cinta ini cinta yang tak lagi biasa.

Saya sadari padamu melekat kekurangan, namun saya ingin kau tahu bahwa ketika rembulan tak Purnama, tetap malam terhiasi teduh cahayanya, begitu pun inginku padamu, walau tak sempurna, kasih tulusmu akan tetap jadi hiasan hidupku, dengan balutan keanggunan cinta dalam indahnya taman takwa, berjalan kita bersama.

Istriku...
Saya tak dapat berjanji akan berikan dunia padamu, karena dunia ini hanyalah sementara waktu...satu yang menjadi janjiku adalah saya ingin dapat menjadi suami yang dapat buat bidadari-bidadari cemburu padamu, dengan taat dan patuhmu pada syariat Tuhanmu dan sunnah Rasulmu, dengan taat dan patuhmu padaku sebagai suamimu, hingga hanya Barokah dan Ridha Allah-lah yang senantiasa menaungimu dan hanya surgalah yang menjadi tempat kembalimu.

Istriku...
Lama saya mencari dan menanti, hingga Allah takdirkan dirimu untuk menjadi belahan hati ini, Allah jadikanmu tulang rusukku yang selama ini kucari sebagai pelengkap diri ini meniti jalan menuju keridhaan Ilahi.

Istriku...
Tahukah engkau, dalam setiap untaian doaku
dalam waktu-waktu mustajabnya sebuah doa selalu kusebut namamu…

istri yang sholehah yang cantik hati dan parasnya
yang mencintai dan dicintai Allah Subhanahu wa ta’ala,

istri yang sholehah yang cantik hati dan parasnya
yang bisa menerima diriku apa adanya,

istri yang sholehah yang cantik hati dan parasnya
yang bersamaku membentuk rumah tangga
yang akan hadirkan barokah, ridho dan ampunan Allah Subhanahu wa ta’ala,

istri yang cantik hati dan parasnya
yang mengingatkanku ketika saya salah dan khilaf,
istri yang sholehah yang cantik hati dan parasnya
yang jika dipandang membuatku semakin sayang,
jika saya pergi/tidak ada membuatku merasa aman karena bisa menjaga kehormatannya sebagaimana disebutkan oleh Nabi yang mulia dalam sabdanya.

Itulah nama-namamu yang selalu kusebut dalam untaian doaku,
yang dengan sebutan-sebutan itu juga doaku untuk dirimu,
sehingga aku ridho padamu dan Allah pun ridho padamu,
sehingga kelak surga-lah yang kan jadi tempat kembalimu.

Istriku...
Engkau tidaklah sebaik ibunda khadijah
tidaklah setegar ibunda khansa
tidaklah secerdas ibunda aisyah
tidaklah secantik ibunda zainab binti jahsyi
tidaklah sebijak ummu sulaim

Engkau hanyalah seorang perempuan yang berusaha merajut cinta Allah
dengan segala keterbatasan
Ijinkan saya menggapai dan menuntunmu mengarungi hari-hari
dalam bahtera cinta menuju keridhoan Ilahi

Istriku...
Saya sadar, sungguh sangat sadar, saya hanyalah manusia biasa, lelaki biasa,
tak seperti Nabi Muhammad SAW yang mulia dan paling baik terhadap keluarganya, tak seperti para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan para ulama salafus sholeh
yang begitu baik ibadahnya, yang zuhud kehidupannya,
yang begitu besar kecintaan mereka pada Nabi dan Rabb mereka.

Aku hanyalah lelaki biasa, umat Nabi Muhammad SAW
yang tengah berusaha untuk mengikuti sunnah-sunnahnya,
yang sedang berusaha untuk mencontoh akhlaknya.
Aku hanyalah lelaki biasa yang rindu kau hadir disisiku.


Istriku...
Ijinkan saya untuk membimbing langkahmu menuju keridhoan tuhanmu
Ijinkan saya untuk mensyukuri hadirmu
disisi sebagai anugerah terindah dari Ilahi Robbi dalam kehidupanku
Ijinkan saya jadikan bahu ini untuk kau jadikan sandaran
ketika lelah dan letih menyambangimu
Ijinkan saya jadikan tangan ini untuk membelaimu dengan penuh kasih sayang
dan untuk usap air matamu ketika sedih menghampirimu
Ijinkan saya untuk juga dapat merasai sedih dan bahagiamu
Ijinkan saya untuk mencintaimu dengan sederhana

Istriku...
Saya sadar dan kau pun sadari
bahwa bahagia tiada selalu menyertai,
terkadang jalan terjal harus bersama kita daki,
aral lintang harus kita lewati,
tak jarang kita harus mengusap air mata yang menetes di pipi,
namun itu tiada menyurutkan kita untuk langkahkan kaki,
dengan ilmu, kesabaran dan kemantapan hati, serta petunjuk Ilahi,
bersama kita melayar bahtera ini.

Istriku...
Jika cinta dapat lenyap karena hilangnya sebab
maka ijinkan saya untuk mencintaimu karena Allah
karena hanya Dia-lah Dzat yang Maha Hidup

Dan diakhir surat sederhana ini, di saat kau telah halal bagiku,
ijinkan saya untuk berucap kata yang selama ini ku pendam dalam hati bahwa “IJINKAN SAYA MENCINTAIMU KARENA ALLAH DUHAI ISTRIKU TERKASIH...”


Semoga Allah senantiasa membimbing langkah kita
mengarungi samudera kehidupan untuk meniti jalan Surga-Nya
Semoga Allah jadikan rumah tangga yang kita bina menjadi rumah tangga
yang sakinnah mawaddah wa rohmah, rumah tangga yang senantiasa terlimpahi barokah, rahmat, cinta, ampunan dan ridho Allah Subhanahu wa ta’ala

Semoga Allah karuniakan kepada kita anak keturunan yang shaleh dan shalehah...Aamiin...


dan semoga Allah mengabulkan Do'a kita

Dari suami yang mencintaimu
…I love you…